“METODE BELAJAR DAN PEMBELAJARAN”
A.
Pengertian Metode Pembelajaran
Kata metode berasal dari bahasa Yunani yaitu “Methodos”
yang berarti cara berani atau cara berjalan yang di tempuh. Menurut Winarno
Surakhmad, metode adalah cara yang didalam fungsinya merupakan alat untuk
mencapai suatu tujuan ( 1976 : 74 ). Sedangkan pengertian pembelajaran adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Menurut Nursid Suaatmadja, metode pembelajaran adalah suatu
cara yang fungsinya merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan ( 1984 : 95 ).
Menurut S Hamid Hasan, metode pengajaran adalah suatu cara yang digunakan untuk
memberikan kesempatan seluas – luasnya kepada siswa dalam belajar ( 1992 : 4 )
Dari dua pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa metode
belajar dan pembelajaran itu adalah suatu cara yang digunakan oleh guru agar
siswa dapat belajar seluas – luasnya dalam rangka mencapai tujuan pengajaran
secara efektif. Didalam proses belajar mengaja di perlukan suatu metode yang
sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Metode pembelajaran seharusnya
tepat guna yaitu mampu memfunfsikan si anak didik untuk belajar sendiri sesuai
dengan Student Active Learning (SAL).
B. Kedudukan Metode dalam Belajar
dan Pembelajaran
1. Metode Sebagai Alat Motivasi
Ekstrinsik
Sebagai
salah satu komponen pembelajaran, metode menempati peranan yang tidak kalah
pentingnya dari komponen lainnya. Dalam kegiatan belajar mengajar. Tidak ada
satu pun kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan metode pembelajaran.
Ini berarti guru memahami benar kedudukan metode sebagai alat motivasi
ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar. Motivasi ekstrinsik menurut
Sadirman. A.M (1988 ; 90) adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya,
karena adanya perangsang dari luar. Karena itu, metode berfungsi sebagai alat
perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang.
Dalam penggunaan
metode terkadang guru harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas.
Jumlah anak mempengaruhi pengunaan metode. Tujuan Instruksional adalah pedoman
yang mutlak dalam pemilihan metode. Dalam perumusan tujuan, guru perlu
merumuskannya dengan jelas dan dapat diukur.
Dengan
begitu mudah bagi guru menentukan metode yang dipilih guna menunjang pencapaian
tujuan yang telah dirumuskan tersebut. Akhirnya, dapat dipahami bahwa
penggunaan metode yang tepat dan bervariasi akan dapat dijadikan sebagai alat
motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
2. Metode Sebagai strategi Belajar
dan Pembelajaran
Dalam
kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu berkonsentrasi dalam
waktu yang relative lama. Daya serap anak didik terhadap bahan yang diberikan
juga bermacam-macam, ada yang cepat, ada yang sedang., dan ada yang lambat.
Faktor intelegensi mempengaruhi daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran
yang diberikan oleh guru. Cepat lambatnya penerimaan anak didik terhadap bahan
pelajaran yang diberikan menghendaki pemberian waktu yang bervariasi, sehingga
penguasaan penuh dapat tercapai.
Terhadap
perbedaan daya serap anak didik sebagai mana tersebut diatas, memerlukan
strategi pengajaran yang tepat. Metode lah salah satu jawabannya. Untuk
sekelompok anak didik boleh jadi mereka mudah menyerap bahan pelajaran bila
guru menggunakan metode Tanya jawab, tetapi untuk sekelompok anak didik yang
lain mereka lebih mudah menyerap bahan pelajaran bila guru menggunakan metode
demontrasi atau eksperimen.
Karena itu,
kegiatan belajar mengajar, menurut Dra. Roestiyah. N.K (1989;1), guru harus
memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien,
mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi
itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode
mengajar. Dengan demikian, metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai
alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
3.Metode
Sebagai Alat Untuk Mencapai Tujuan Belajar dan Pembelajaran
Tujuan
adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan belajar dan
pembelajaran. Tujuan adalah pedoman yang memberi arah kemana kegiatan belajar
akan di bawa. Guru tidak bisa membawa kegiatan belajar mengajar menurut
sekehendak hatinya dan mengabaikan tujuan yang telah dirumuskan. Itu sama
artinya perbuatan yang sia-sia. Kegiatan belajar mengajar yang tidak mempunyai
tujuan sama halnya dengan orang yang pergi ke pasar tanpa tujuan, sehingga
sukar untuk menyeleksi mana kegiatan yang harus dilakukan dan mana yang harus
diabaikan dalam upaya untuk mancapai keinginan yang dicita-citakan.
Tujuan
dari kegiatan belajar mengajar tidak akan pernah tercapai selama
komponen-komponen lainnya tidak diperlukan. Salah satunya adalah komponen
metode. Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan. Dengan
memanfaatkan metode secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran.
Metode
adalah pelicin jalan pengajaran menuju tujuan. Ketika tujuan dirumuskan agar
anak didik memilik keterampilan tertentu, maka metode yang digunakan harus
disesuaikan dengan tujuan. Antara metode dan tujuan jangan bertolak belakang,
artinya metode harus menunjang pencapaian tujuan pengajaran. Bila tidak, maka
akan sia-sialah perumusan tujuan tersebut. Apalah artinya kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan tanpa mengindahkan tujuan.
Jadi,
guru sebaiknya menggunakan metode yang dapat menunjang kegiatan belajar
mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk mencapai
tujuan pengajaran.
C.
Pemilihan dan Penentuan Metode Belajar dan Pembelajaran.
Metode mengajar yang guru gunakan dalam
setiap kali pertemuan kelas bukanlah asal pakai,tetapi setelah melalui seleksi
yang berkesesuaian dengan perumusan tujuan instruksional khusus. Jarang sekali
terlihat guru merumuskan tujuan hanya dengan satu rumusan,tetapi pasti guru
merumuskan lebih dari satu tujuan. Karenanya,guru pun selalu menggunakan metode
yang lebih dari satu. Pemakaian metode yang satu digunakan untuk mencapai
tujuan yang satu,sementara penggunaan metode yang lain,juga digunakan untuk
mencapai tujuan yang lain. Begitulah adanya,sesuai dengan kehendak tujuan
pengajaran yang telah dirumuskan.
Pemilihan dan penentuan metode dalam
kegiatan belajar mengajar,dengan uraian bertolak dari nilai strategi metode
efektifitas penggunaan metode,pentingnya pemilihan dan penentuan
metode,sehingga factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pengajaran.
1.
Nilai Strategi Metode Belajar
Kegiatan
belajar mengajar adalah sebuah interaksi yang bernilai pendidikan.Didalamnya
terjadi interaksi edukatif di antara guru dan anak didik,ketika guru
menyampaikan bahan pelajaran kepada anak didik dikelas.Bahan pelajaran yang guru
berikan itu akan kurang memberikan dorongan (motivasi) kepada anak didik bila
penyampaiannya menggunakan strategi yang kurang tepat. Disinilah kehadiran
metode menempati posisi penting dalam penyampaian bahan pelajaran.
Bahan
pelajaran yang disampaikan tanpa memperhatikan pemakaian metode justru akan
mempersulit bagi guru dalam mencapai tujuan pengajaran.Pengalaman membuktikan
bahwa kegagalan pengajaran salah satunya disebabkan oleh pemilihan metode yang
kurang tepat. Kelas yang kurang bergairah dan kondisi anak didik yang kurang
kreatif dikarenakan penentuan metode yang kurang sesuai dengan sifat bahan dan
tidak sesuai dengan tujuan pengajaran. Karena itu,dapat dipahami bahwa metode
adalah suatu cara yang memiliki nilai strategi dalam kegiatan belajar mengajar.Nilai
strateginya adalah metode dapat mempengaruhi jalan kegiatan belajar
mengajar.Karena itu,guru sebaiknya memperhatikan dalam pemilihan dan penentuan
metode sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dikelas.
2.
Efektifitas Penggunaan Metode Belajar
Ketika
anak didik tidak mampu berkonsentrasi,ketika sebagian besar anak didik membuat
kegaduhan,ketika anak didik menunjukkan kelesuan,ketika minat anak didik
semakin berkurang dan ketika sebagian besar anak didik tidak menguasai bahan
yang telah guru sampaikan ketika itulah guru mempertanyakan factor penyebabnya
dan berusaha mencari jawabannya secara tepat.
Penggunaan
metode yang tidak sesuai ddengan tujuan pengajaran akan menjadi kendala dalam
mencapai tujuan yang telah dirumuskan.Cukup banyak bahan pelajaran yang
terbuang dengan percuma hanya karena penggunaan metode menurut kehendak guru
dan mengabaikan kebutuhan sisiwa,fasilitas,serta situasi kelas.
Karena
itu,efektivitas penggunaan metode dapat terjadi bila ada kesesuaian antara
metode dengan semua komponen pengajaran yang telah diprogramkan dalam satu
pelajaran,sebagai persiapan tertulis.
3.
Pentingnya Pemilihan dan Penentuan Metode Belajar
Titik
sentral yang harus dicapai oleh setiap kegiatan belajar mengajar adalah
tercapainya tujuan pengajaran.Adapun yang termasuk perangkat program pengajaran
dituntut secara mutlak untuk menunjang tercapainya tujuan.Guru tidak dibenarkan
mengajar dengan kemalasan. Anak didik pun diwajibkan mempunyai kreatifitas yang
tinggi dalam belajar,bukan selalu menanti perintah guru.Kedua unsure manusiawi
ini juga beraktifitas tidak lain karena ingin mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Guru
sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar
yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik dikelas.Salah satu kegiatan yang
harus guru lakukan adalah melakukan pemilihan dan penentuan metode yang
bagaimana yang kan dipilih untuk mencapai ntujuan pengajaran.Pemilihan dan
penentuan metode ini didasarkan adanya metode-metode tertentu yang tidak biasa
dipakai untuk mencapai tujuan tertentu.
Kegagalan
guru mencapai tujuan pengajaran akan terjadi jika pemilihan dan penentuan
metode tidak dilakukan dengan pengenalan terhadap karakteristik dari
masing-masing metode pengajaran.
4.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Belajar
Dalam
pandangan yang sudah diakui kebenarannya mengatakan, bahwa setiap metode
mempunyai sifat masing-masing,baik mengnali kebaikan-kebaikannya maupun
mengenai kelemahan-kelemahnnya. Guru akan lebih mudah menetapkan metode yang
paling serasi untuk kondisi yang khusus di hadapinya Winsarno
Surakhmad(1990:97) mengatakan bahwa pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi
oleh beberapa factor sebagai berikut :
·
Anak didik
anak
didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan pendidikan. Para ahli sepakat
bahwa secara intelektual anak didik selalu menunjukkan perbedaan.Hal ini
terlihat dari cepatnya tanggapan anak didik terhadap rangsangan yang dibeikan
dalam kegiatan belajar mengajar,dan lambatnya tanggapan anak didik terhadap
rangsangan yang diberikan oleh guru. Tinggi rendahnya kreatifitas anak didik
dalam mengolah kesan dari bahan pelajaran yang baru diterima bisa dijadikan
tolak ukur dari kecerdasan seseorang anak.
Semua
perilaku anak didik tersebut mewarnai suasana kelas . Dinamika kelas terlihat
dengan banyaknya jumlah anak dalam kegiatan belajar mengajar.Semua perbedaan
individual anak didik baik pada aspek biologis,intelektual,maupun psikologis
yang bervariasi mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode pengajaran.
·
Tujuan
Tujuan
pendidikan nasional.Tujuan pembelajaran merupakan tujuan intermedier yang
paling langsung dalam kegiatan belajar mengajar dikelas.Tujuan pembelajaran
dikenal ada dua,Tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional khusus.
·
Situasi
Situasi kegiatan belajar mengajar yang
guru ciptakan tidak selamanya sama dari hari ke hari.Pada suatu waaktu boleh
jadi guru ingin menciptakan situasi belajar mengajar di alam terbuka,yaitu
diluar ruang sekolah.Maka guru dalam hal ini tentu memilih metode mengajar yang
sesuai dengan situasi yang diciptaklan itu dilain waktu,sesuai dengan sifat
bahan dan kemampuan yang ingin dicapai oleh tujuan maka guru menciptakan
lingkungan belajar anak didik secara berkelompok.
·
Fasilitas
Merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan
dan peentuan metode mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang
belajar anak didik disekolah.Lengkap tidaknya fasilitas belajar mempengaruhi
pemilihan metode mengajar.
·
Guru
Setiap guru mempunyai kepribadian yang
berbeda.Latar belakang pendidikan guru di akui mempengaruhi kompetensi.
Kurangnya penguasaan terhadap berbagai jenis metode menjadi kendala dalam
memilih dan menentukan metode. Itulah yang biasanya dirasakan oleh mereka yang
bukan belatar belakang pendidikan guru.Apalagi belum memiliki pengalaman
mengajar yang memadai.
Dengan demikian,dapatlah dipahami bahwa
kepribadian,latarbelakang pendidikan,dan pengalaman mengajar adalah
permasalahan interen guru yang dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan
metode mengajar.
D. Macam – Macam Metode Belajar dan Pembelajaran
Di
atas telah selesai kita bahas mengenai pengertian dari metode dalam kegiatan
belajar dan cara memilih serta menentukan metode yang sesuai dengan tujuan dan
kondisi psikologis anak didik.
Pada
pembahasan ini akan dibicarakan masalah macam-macam metode secara global untuk
memberikan wawasan secara umum. Macam-macam metode balajar dan pembelajaran
tersebut antara lain :
1. Metode Ceramah
Metode
ceramah adalah suatu bentuk pengajaran dimana dosen atau guru mengalihkan
informasi kepada sekelompok besar atau siswa dengan cara yang terutama bersifat
verbal. ( Tjipto Utomo dan
Ruitjer ; 1985:184 ). Ada tiga unsur di dalam metode ceramah, yaitu :
·
Adanya sekelompok siswa yang akan
menerima informasi.
·
Adanya guru yang memberian informasi
secara lisan.
·
Adanya sejumlah informasi yang akan
disampaikan ke kelompok siswa.
-
Kelebihan
metode ceramah :
·
Murah, dikarenakan efisien dalam
emanfaatan waktu, dapat menyajikan ide – ide secara lebih jelas. Seorsng guru
dapat menguasai sejumlah siswa dan memudahkan penyajian sejumlah materi
pelajaran.
·
Mudah di sesuaikan (adaptebel), hal ini
dikarenakan dapat di sesuaikan dengan para siswa tertentu, pokok permasalahan,
keterbatasan waktu, dan keterbatasan peralatan. Selain itu daapat disesuaikan
dengan jadwal guru ketidaksediaan bahan – bahan tertulis.
·
Dapat mengembangkan kemampuan mendengar
para siswa.
·
Merupakan penguatan bagi guru dan siswa.
·
Dapat mengkaitkan secara langsung isi
pelajaran dengan siswa maupun guru pengalaman dalam kehidupan sehari – hari.
-
Kelemahan
metode ceramah :
·
Cenderung terjadi proses komunikasi di
kelas yang sifatnya satu arah.
·
Centering kearah pembelajaran
berdasarkan keinginan guru atau yang disebut dengan guru sentries.
·
Menurunnya perhatian siswa saat pembelajaran
berlangsung, bila ceramah dilakukan lebih 20 menit.
·
Dengan ceramah hanya mampu menghasilkan
ingatan dalam diri siswa dalam jangka waktu yang pendek.
·
Merugikan bagi sisa yang memiliki tipe
pengamatan auditif.
·
Merugikan siswa yang mampu belajar sendiri
dari pada diceramahi secara klasikal.
·
Tidak efektif untuk mengajarkan
ketrampilan motorik dan menanamkan sifat kepada siswa.
-
Prosedur
pemakaian metode ceramah yaitu :
·
Tahap
persiapan ceramah
·
Tahap
awal ceramah
·
Tahap
pengembangan ceramah
·
Tahap akhir ceramah
2.
Metode
Tanya Jawab
Pertanyaan
dapat dilihat dari beberapa model belajar – mengajar. Baik itu metode
cermah,diskusi kerja kelompok atau metode yang lainnya. Pertanyaan boleh
berasal darisiswa maupun guru.. untuk mengerti metode Tanya jawab, ada tiga
istilah yang perlu dimengerti terlebih dahulu. Tiga istilah ini adalah
pertanyaan, respon, dan reaksi. Pertanyaan dapat ditandai dengan kata – kata
atau kalimat yang digunakan untuk memperoleh respon verbal. Respons dapat
menunjuk kepada pemenuhan dari yang diharapkan sebuah jawaban. Sedangkan reaksi
dapat menunju kepada perubahan dan penilaiaan terhadap pertanyaan dan respons
(Hyman, 1974 : 289-290).
Metode
Tanya jawab adalah sebagai format interaksi antara guru dan siswa melalui
kegiatan bertanya yang dilakukan oleh guru untuk mendapatkan respons lisan,
sehingga dapat menumbuhkan pengetahuan baru pada diri siswa.
3.
Metode
Diskusi atau metode Musyawarah
Metode
diskusi dalam pengajaran yaitu suatu cara penyajian materi pelajaran dimana
siswa dibedakan kepada suatu masalah, baik berupa pertanyaan maupun berupa
pertanyaan yang bersifat problemik untuk dibahas atau dipecahkan oleh siswa
secara bersama – sama.
-
Kelebihan
metode diskusi :
·
Dapat menggarap kreativitas dan
aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.
·
Siswa dapat mengeluarkan pendapat,
sikap, dan aspirasi secara bebas dalam rangka mengembangkan sikap demokratis.
·
Hasil diskusi (pemikiran bersama) lebih
baik bila dibandingkan dengan pendapat sendiri
-
Kelemahan
metode diskusi :
·
Tidak mudah menentukan atau mencari
masalah yang akan didiskusikan.
·
Pembicaraan sering didominasi oleh siswa
tertentu.
·
Diskusi lebih banyak memerlukan waktu.
·
Bila kegiatan ini tidak terarah, maka
pembahasan masalah sering mengembang (tidak tuntas).
4.
Metode
Kerja Kelompok
Kerja
kelompok merupakan salah satu metode belajar mengajar yang memiliki kadar CBSA
yang tinggi. Metode kerja kelompok dapat diartikan sebagai format belajar
mengajar yang menitik beratkan kepada interaksi antara anggota yang satu dengan
anggota yang lain dalam satu kelompok guna menyelesaikan tugas-tugas secara
bersama-sama.
5.
Metode
Demonstrasi
Metode
demonstrasi yaitu merupakan format belajar mengajar yang secara sengaja,
menunjukan atau memperagakan tindakan, proses atau prosedur yang dilakukan oleh
guru atau orang lain kepada seluruh atau sebagian siswa.
Metode
demonstrasi disertai dengan penjelasan, ilustrasi, dan pertanyaan lisan atau
peragaan secara tepat. (dalam Canci, 1986 : 38).
-
Kelebihan
metode demonstrasi :
·
Dapat memberikan gambaran kongkrit.
·
Siswa dapat memperoleh pengalaman
langsung.
·
Dapat memusatkan perhatian siswa dalam
proses pembelajaran.
·
Dapat merangsang siswa untuk mengajukan
pertanyaan baru.
-
Kelemahan
metode demonstrasi :
·
Memerlukan persiapan yang matang.
·
Menurut peralatan yang mengacu untuk
semua siswa.
·
Menentukan kegiatan lanjutan (follow
up).
6.
Metode
Karyawisata
Merupakan
suatu kegiatan belajar mengajar dimana siswa dibawa ke suatu objek di luar
kelas untuk mempelajari suatu masalah yang berhubungan dengan materi pelajaran.
-
Kelebihan
metode karyawisata :
·
Siswa akan memperoleh pengalaman
langsung.
·
Dapat meningkatkan minat perhatian siswa
dalam mempelajari sesuatu.
·
Dapat memperkaya dan menyempurnakan
pengetahuan yang diperoleh siswa dalam kelas.
-
Kekurangan
metode karyawisata :
·
Memelihara persiapan yang relative lama
dan cukup matang.
·
Memerlukan sarana dan biaya yang
relative tinggi.
·
Biasanya persiapan kurang matang untuk
dapat menggabungkan tujuan.
·
Memiliki resiko yang tinggi.
7.
Metode
Simulasi
Metode
simulasi merupakan format interaksi belajar mengajar dalam pengajaran yang
didalamnya menampakkan adanya perilaku pura-pura dari orang yang terlibat dalam
proses pembelajaran.
-
Kelebihan
metode simulasi :
·
Dapat menciptakan kesenangan dan
kegembiraan pada diri siswa dalam proses pembelajaran.
·
Dapat mengurangi keabstrakan pada diri
siswa dalam proses pembelajaran.
·
Dapat memberikan pengarahan dan petunjuk
sederhana dalam proses pembelajaran.
·
Dapat melatih siswa berfikr secara
kritis.
-
Kelemahan
metode simulasi :
·
Memerlukan waktu relatif lebih lama dan
biaya yang relatif mahal.
·
Memerlukan sistem pengelompokan yang
cakap luwes dan kompleks
·
Banyak menuntut imajinasi dan
improfisasi guru dan siswa dalam pelaksanaannya
·
Sulit bagi siswa berperan sesuai dengan
peranan tokoh yang dimainkan
8.
Metode
Inquiri dan Discovery ( mencari dan menemukan )
Metode
penemuan ( discovery methode) sebagai prosedur yang menekankan belajar
secara individual, manipulasi objek atau pengaturan atau pengondisian objek,
dan eksperimentasi lain oleh siswa sebelum generalisasi atau penarikan
kesimpulan dibuat.
-
Kelebihan
metode penemuan :
·
Membantu untuk memperbaiki proses
penguasaan pengetahuan dan ketrampilan bagi para siswa.
·
Pengetahuan yang diperoleh setiap siswa
bersifat individual, oleh karena itu lebih erat melekat pada diri siswa,
·
Dapat menimbulkan kegairan belajar
belajar siswa.
·
Memberi kesempatan siswa maju terus
dalam belajar.
·
Memperkuat konsep diri siswa dengan
lebih percaya diri.
·
Metode ini kegiatanya lebih berpusat
kepada siswa.
-
Kelemahan
metode penemuan :
·
Memerlukan persiapan, kemampuan berfikir
yang tinggi.
·
Keberhasilan sulit dicapai bila diikuti
oleh siswa dengan jumlah yang besar.
·
Membutuhkan peralatan dan fasilitas yang
memadai.
9.
Bermain
Peran ( role playing )
Bermain
adalah sebuah proses belajar melalui bermain peran yang dapat mengembangkan
pemahaman, dan identifikasi terhadap nilai. Siswa dalam bermain peran
menempatkan diri pada posisi orang lain, apabila ia memenghayati peran itu, ia
akan memahami tidak saja apa yang telah dilakukan orang tersebut. Dalam bermain
peran dituntut siswa yang berkualitas, yang diharapkan mampu menghayati posisi
yang diinginkan. Siswa harus mengetahui dan memahami terlebih dahuluinformasi
tentang tujuan dan peran yang akan dimainkan, untuk itu perlu didiskusikan dulu
dengan antar anggota kelompok untuk membangun simpati terhadap suatu nilai,
yaitu nilai – nilai yang sudah dinyatakan secara lebih spesifik.
10. Social Drama ( Socio Drama)
Drama
sosial merupakan bermain peran yang berhubungan dengan isu sosial yang disebut
dengan Joyce and Well (1980 ; 254) dengan istilah interpersonal conflict. Drama
sosial hanya membatasi diri dari pada permasalahan yang berkenaan dengan
aspeksosial masyarakat.
Permasalahan
yang mungkin muncul antara siswa setelah suatu sosial akan sama halnya dengan
apa yang sudah dikemukakandalam bermain peran. Oleh karena itu, selain aspek
positif yang tercapai dalam penanamannilai melalui drama sosial, guru harus berupaya
untuk menghilangkan aspek negatif yang mungkin terjadi diantara siswa yang
memegang peranan tersebut.
11. Metode Proyek
Yaitu cara penyajian pengajaran yang
bertitik tolak dari suatu masalah kemudian di bahas dari berbagai segi yang
berhubungan sehingga pemecahannya secara kesel;uruhan dan bermakna.
-
Kelebihan
metode proyek :
·
Dapat memperluas pemikiran siswa yang
berguna dalam menghadapi masalah kehidupan
·
Dapat membina siswa dengan kebiasaan
menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari
-
Kelemahan metode proyek :
·
Kurikulum yang berlaku di Indonesia saat
ini belum menunjang pelaksanaan metode ini
·
Pemelihan topik unit yang tepat sesuai
dengan kebutuhan siswa, cukup fasilitas dan sumber-sumber belajar yang
diperlukan, bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah
12. Metode Eksperimen
Yaitu cara penyajian pelajaran di mana
siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajari.
-
Kelebihan metode eksperimen :
·
Membuat siswa lebih percaya atas
kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya
·
Dalam membina siswa untuk membuat
trobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermamfaat bagi
kehidupan manusia
-
Kelemahan metode eksperimen :
·
Metode ini lebih sesuai dengan
bidang-bidang sains dan teknologi
·
Metode ini memerlukan berbagai fasilitas
peralatan dan bahan yang tidak mudah diperoleh dan mahal
·
Metode ini menuntut ketelitian, keuletan
dan ketabahan
·
Setiap percobaan tidak selalu memberikan
hasil yang diharapkan karena mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di
luar jangkauan kemampuan
13. Metode Tugas (Resitasi)
Yaitu metode penyajian bahan di mana guru memberikan
tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
-
Kelebihan metode tugas :
·
Lebih merangsang siswa untuk melakukan
aktifitas belajar individual maupun kelompok
·
Dapat mengembangkan kemandirian siswa di
luar pengawasan guru
·
Dapat membina tanggung jawab dan
disiblin siswa
·
Dapat mengembangkan kreatifitas siswa
-
Kelemahan metode tugas :
·
Siswa sulit di control
·
Khusus untuk tugas kelompok tidak jarang
yang aktif mengerjakan dan menyelesaikan tugas adalah anggota tertentu saja
·
Sering memberikan tugas yang monoton
sehingga menimbulkan kebosanan siswa
14. Metode Problem Solving
Yaitu
metode pemecahan masalah yang bukan hanya sekedar metode mangajar, tetapi juga
merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan
metode-metode lainnya yang di mulai dengan mencari data sampai kepada menarik
kesimpulan.
-
Kelebihan metode problem solving :
·
Membuat pendidikan di sekolah menjadi
lebih relevan dengan kehidupan
·
Proses belajar mengajar melalui
pemecahan masalah dapat membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan
masalah secara terampil
·
Metode ini merangsang pengembangan
kemampuan berfikir siswa secara kreatif dan menyeluruh
-
Kelemahan metode problem solving:
·
Menentukan suatu masalah yang tingkat
kesulitannya sesuai dengan tingkat berfikir siswa sehingga lebih memerlukan
kemampuan dan keterampilan guru
·
Memerlukan waktu yang cukup banyak dan
sering terpaksa menggambil waktu pelajaran lain
·
Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan
mendengarkan dan menerima informasi dari guru
15. Metode Latihan
Yaitu
suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu
serta untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan kesempatan dan keterampilan
-
Kelebihan metode latihan :
·
Untuk memperoleh kecakapan motoris,
mental dan asosiasi
·
Pemamfaatan kebiasaan-kebiasaan yang
tidak memerlukan konsentrasi dalam pelaksanaannya
·
Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan
menambah ketepatan serta kecepatan
-
Kelemahan metode latihan :
·
Menghambat dan inisiatif siswa
·
Menimbulkan penyesuaian secara statis
kepada lingkungan
·
Membentuk kebiasaan yang kaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar